RSS

Selasa, 27 Oktober 2009

Rindu Dendam

Semalam dingin sekali
Kini pagi terang cemerlang...
Ku angkat kaki melangkah masuk ke dalam tangan

Udara yang segar
Alam yang indah...
Semua hijau
Semua hidup...

Apakah yang terang cemerlang...
Tergantung-gantung di ujung daun bunga bakung itu
Kuhampiri O sebutir embun
O betapa jernihnya
Betapa suci dan putih...

Kupandang kedalam
O keindahanya
Aku meninjau kedalam alam
Yang tak terbatas jauhnya
Langit bercermin kedalamnya

Matahari berpancaran kedalamnya
Makin tinggi makin naik
Makin benderang embun itu memencarkan
Terang itu keluar...

Makin kecil juga ia
Akhirnya lenyap dari pandangan mata

O,Allah
Biarlah aku menjadi embunmu
Memancarkan terangmu
Sampai aku hilan lenyap olehnya...

(J.E. Tatengken)
Dari:Rindu Dendam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
style='float: right; margin-top: 35px;'/>